Sumpah Dokter Gigi Periode XVI: Tantangan Dokter Gigi di Revolusi Industri 4.0
- Posted by admin
- On Juni 19, 2019
- 0 Comments
Perkembangan teknologi menjadi tantangan yang wajib dipersiapkan oleh setiap insan, salah satunya dokter gigi. Perkembangan yang sangat pesat menjadi ajang untuk terus mengembangkan kreatifitas, mengupdate ilmu dan berinovasi serta memanfaat ilmu yang diperoleh agar dapat dirasakan oleh masyarakat. Dengan menciptakan sumber daya manusia dokter gigi yang berkualitas maka dapat memecahkan permasalahan kesehatan gigi di masyarakat.
Salah satu bentuk upaya dalam memecahkan permasalahan kesehatan gigi, Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Unsoed di tahun 2019 kali ini kembali melahirkan dokter gigi baru yang berkualitas. Bertempat di lantai 4 Aula Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unsoed, Rabu (18/6/2019) berlangsung kegiatan Sumpah Dokter Gigi periode XVI dengan penuh hikmat. Hadir dalam acara tersebut Rektor Unsoed, PDGI Kabupaten Banyumas, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Dekan dan Wakil Dekan FK Unsoed, Direktur RSGM Unsoed, Kepala Jurusan Kedokteran Gigi, Dosen, orang tua dokter gigi yang diambil sumpah, karyawan dan mahasiswa serta tamu undangan..
Pada kesempatan tersebut, sejumlah 4 mahasiswa yang terdiri dari 1 laki-laki dan 3 perempuan telah di sumpah menjadi dokter gigi. Salah satu dari dokter yang telah disumpah adalah drg. Dwiki Ramadhani yang memperoleh predikat tertinggi dengan IPK 3,88.
Dalam sambutannya, drg. Dwiki Ramadhani selaku perwakilan dokter gigi yang telah disumpah menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses pembelajaran hingga tahap akhir pada sumpah dokter gigi XVI FK Unsoed. “Hari ini tentulah menjadi hari yang kita tunggu sejak lama, hari yang istimewa bagi kita yang menjalankan proses panjang pendidikan kedokteran gigi. Sebuah titik kulminasi dari proses yang panjang pembelajaran dalam mematangkan ilmu serta mematangkan sikap hingga menjadi dokter gigi.” Tuturnya.
Selain drg. Dwiki Ramadhani, adapun dokter gigi baru antara lain drg. Cintya Rakhma Duhita, drg. Dedeh Pitriani dan drg. Widya Rakhmawati. Perjalanan dokter gigi baru belum berakhir dan akan terus berlanjut.“Hari ini kita semua berikrar sumpah, berkomitmen tentang kebersamaan dalam kesejawatan, tentang nilai kemanusiaan dan amanah keprofesian. Menjadi dokter gigi itu bukan kebanggan, tapi penjagaan. Menjaga rela dan menjaga ilmu. Menjadi dokter gigi itu adalah kekuatan, kekuatan menebar kebaikan, mengakses kebenaran dan menjaga kerahasiaan. Menjadi dokter gigi adalah tantangan, tantangan untuk terus mengasah kualitas. Menjadi dokter gigi itu dalam tubuh perantara, perantara kepada sehat.”lanjut Dwiki.
Ayahanda dari drg. Cintya Rakhma Duhita, Ir . Dedi Suyanto selaku perwakilan dari orang tua dokter gigi baru menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak civitas akademika Unsoed dan berpesan,“Dalam berkarir tidak ada jalan pintas , kesuksesan harus ditempuh dengan proses yang panjang dan bersabar dalam menjalaninya, juga sebagai dokter gigi harus selalu meningkatkan kualitas dan meng update perkembangan keilmuannya. Tentunya harus didukung akhlak yang baik, harus tetap menjaga sikap dan sopan santun dalam bermasyarakat, sehingga menjadi manusia yang lebih baik, bermanfaat dan bermartabat.”ungkapnya.
Lanjut drg. Mahindra Awwaludin Romdlon perwakilan dari PDGI Kabupaten Banyumas dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para dokter gigi baru dan menuturkan yang mana setiap dokter gigi harus mau dan harus siap untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. “Dokter gigi saat ini merupakan dokter gigi milenial. Dengan adanya revolusi industri dan adanya MEA. Kita harus siap menghadapi tantangan-tantangan kedepan. direvolusi industri 4.0, diharapkan bisa berkembang entah itu di desa atau dikota sehingga bisa bertahan. Perlu dicermati pula revolusi industri 4.0 ini harus siap pada media digitalisasi, semua beralih secara digital, jadi sertifikasi jangan lupa mendaftarkan diri lewat online.”tuturnya.
Rektor Prof. Dr. Ir Suwarto MS dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para dokter gigi yang baru disumpah dan menyampaikan bahwa ditahun 2019 peminat kedokteran gigi semakin meningkat dan semakin ketat . Pada SNMPTN 2019 rasio peserta yang diterima di kedokteran gigi Unsoed 1,8%, artinya dari 100 peserta yang mendaftar yang diterima 1,8. Hal tersebut menunjukan bahwa kedokteran gigi Unsoed semakin berkualitas.
Prof. Dr. Ir Suwarto MS pun berpesan, setiap dokter gigi harus bisa menghadapi permasalahan dimasyarakat dan bisa menerapkan ilmunya dimasyarakat serta harus memiliki pemikiran yang besar. “Ada tiga golongan orang, 1. Orang yang berpikiran besar yaitu orang yang memiliki dan berpikir ide dan inovasi, 2 orang yang berpikiran sedang ataubiasa-biasa saja yaitu berfikir atau berbicara kejadian-kejadian dilingkungan, jadi pengamat tapi tidak pelaku, 3. Orang yang berpikiran kecil, yaitu yang dibicarakan adalah orang lain, kekurangan orang lain, kelemahan orang lain, hingga sampai lupa. Karena asyiknya membicarakan orang lain, lupa bahwa apa yang dia kerjakankan tidak lebih baik yang dibicarakan orang. Jadi diharapkan jadilah dokter gigi yang memiliki pemikiran besar”tuturnya.
Maju terus pantang mundur, tak kenal menyerah! (oim)