Seriusi Pemeriksaan Covid-19, Tim Unsoed Magang di RSND Semarang
- Posted by admin
- On Juni 5, 2020
- 0 Comments
Sebagai tindaklanjut dari rencana penyelenggaraan pemeriksaan real-time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk diagnosis covid-19, tim covid-19 Universitas Jenderal Soedirman magang di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND). Magang dilakukan bertahap yaitu sebanyak 4 gelombang, masing-masing gelombang selama 1 minggu. Selain mengasah skill dalam pemeriksaan RT-PCR juga mempelajari prosedur, pengaturan, serta melihat langsung laboratorium covid-19 yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan. Gelombang pertama magang dimulai hari Senin, 1 Juni 2020 sampai tanggal 5 Juni 2020. Minggu berikutnya disusul gelombang ke-dua dan seterusnya sampai gelombang ke-empat.
Tim pemeriksaan RT-PCR Universitas Jenderal Soedirman yang diketuai oleh Dr.dr.Wahyu Siswandari, Sp.PK.,M.Si.Med akan segera melakukan pemeriksaan RT-PCR untuk diagnosis covid-19 yang bertempat di Laboratorium Terpadu Universitas Jenderal Soedirman. Laboratorium terpadu Universitas Jenderal Soedirman merupakan laboratorium riset yang dilengkapi peralatan-peralatan canggih yang selama ini hanya dimanfaatkan untuk penelitian baik dosen maupun mahasiswa. Berkaitan dengan kebutuhan pemeriksaan RT-PCR untuk mendiagnosis covid-19 yang meningkat, Universitas Jenderal Soedirman turut berperan aktif untuk membantu memenuhi kebutuhan tersebut.
RT-PCR merupakan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Saat ini, PCR juga digunakan untuk mendiagnosis penyakit COVID-19, yaitu dengan mendeteksi material genetik virus Corona. Virus Corona merupakan virus RNA. Karena virus Corona penyebab COVID-19 merupakan virus RNA, deteksi virus ini dengan tes PCR akan diawali dengan proses perubahan RNA yang ditemukan di sampel menjadi DNA. Proses mengubah RNA virus menjadi DNA dilakukan dengan enzim reverse-transcriptase, sehingga teknik pemeriksaan virus RNA dengan mengubahnya dulu menjadi DNA dan mendeteksinya dengan PCR disebut reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR). Setelah RNA diubah menjadi DNA, barulah alat PCR akan melakukan amplifikasi atau perbanyakan materi genetik ini sehingga bisa terdeteksi. Jika mesin PCR mendeteksi RNA virus Corona di sampel dahak atau lendir yang diperiksa, maka hasilnya dikatakan positif.