Mahasiswa Kedokteran Gigi Unsoed Berhasil Meraih 2nd Winner di Ajang National Essay Competition 2020
- Posted by admin
- On Juni 16, 2020
- 0 Comments
Eka Aprianti Mahasiswa Kedokteran Gigi FK UNSOED, sukses meraih juara 2 di Ajang National Essay Competition 2020. Kejuaran tersebut diselenggarakan oleh BEM Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya yang dilaksanakan secara online pada tanggal 12 April sampai dengan 19 Mei 2020.
Kegiatan yang bertemakan “ Peran mahasiswa melalui inovasi pendidikan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045” terbagi menjadi beberapa sub tema yaitu pendidikan, teknologi, ekonomi, kesehatan dan kebudayaan yang diikuti oleh 126 peserta dari seluruh penjuru tanah air.
Juri dalam acara tersebut terdiri dari Dr. Anas Ahmadi, S.Pd., M.Pd., Wiwiet Eva Savitri, S.Pd, M.Pd, dan Dr. Tengseo Tjahjono, M.Pd.
Eka Aprianti yang kerap di sapa Eka berhasil meraih juara ke 2 dengan sub tema bidang kesehatan dan mengungguli peserta dari Univeristas Sanata Dharma atas nama Fileksius Gullo sebagai juara 3. Dan pada juara ke 1 diraih oleh Jaka Adiguna Ramadhan yang berasal dari Universitas Patimura.
Karya esai Eka Aprianti berjudul “ Kelas GISSEL (Gigi Sehat Selalu) Ibu Anak: Inovasi Kelas Edukasi Berjalan Ibu dan Anak di Wilayah Pedesaan Sebagai Bentuk Kontribusi Mahasiswa Kedokteran Gigi Menuju Indonesia Emas 2045 ”.
Dalam karyanya, Eka menjelaskan bahwa esai yang ia buat berisikan tentang inovasi melalui gerakan nyata oleh teman-teman mahasiswa kedokteran gigi dalam rangka membentuk generasi emas Indonesia 2045 mendatang. “Inovasi yang ditawarkan yaitu melalui penciptaan “Kelas GISSEL (Gigi sehat Selalu) Ibu dan Anak”, yang merupakan wadah untuk memberikan edukasi atau pendidikan kesehatan gigi mulut yang ditujukan bagi anak usia sekolah dasar beserta ibu.” Ungkapnya.
Konsep edukasi yang diberikan di kelas GISSEL adalah berupaya meningkatkan status kesehatan gigi mulut anak melalui peningkatan pengetahuan ibu. Manfaat yang diterima tidak hanya dirasakan oleh masyarakat tetapi juga oleh mahasiswa selaku penggerak utama. Dengan terjun langsung di lingkungan masyarakat, mahasiswa akan menjumpai permasalahan-permasalahan yang timbul di lingkungan tersebut, baik melalui keluhan langsung maupun pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat.
Hal tersebut akan melatih mahasiswa untuk berpikir kritis dan bersifat peka terhadap berbagai persoalan yang ada di sekitarnya. “Dengan kemampuan akademik yang dimiliki, sudah selayaknya dapat menjadi bagian dari penyelesaian permasalahan yang ada sehingga dapat mengerahkan potensi yang ada dalam diri sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.” Tuturnya.
Eka Aprianti mengungkapkan bahwa ada kesan tersendiri setelah mengikuti kejuaran tersebut, “Saya Sangat bersyukur bisa turut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Dan ini merupakan pengalaman pertama saya mencoba lomba esai dengan format penulisan yang cukup berbeda dengan karya tulis ilmiah lainnya tentunya semua ini tidak terlepas dari pembelajaran yang saya dapatkan dari dosen-dosen yang luar biasa setiap harinya selalu membiasakan untuk menulis dengan format dan gaya penulisan yang baik.” Ungkapnya.
Eka pun berpesan kepada teman-teman mahasiswa, jangan takut untuk memulai menulis dan belajar menyampaikan gagasan atau ide melalui tulisan, sebab dengan menulislah membuat manusia akan tetap dikenang.
Maju Terus Pantang Mundur, Tak Kenal Menyerah! (oim)