FK UNSOED Turun Mengabdi Gencarkan Program ASI
- Posted by admin
- On Agustus 20, 2018
- 0 Comments
Tim Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman turun ke masyarakat melaksanakan pengabdian masyarakat untuk gencarkan program ASI dengan tema “Manajemen Laktasi Untuk Ibu Hamil Dan Ibu Menyusui Sebagai Upaya Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak”di Balai Desa Karangnanas, Sokaraja, Banyumas, Sabtu 18 Agustus 2018. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis Fakultas Kedokteran UNSOED dan juga di Bulan Pekan ASI Dunia.
Pembicara dalam kegiatan ini, Dr.dr.Qodri Santosa, MSi.Med,SpA memaparkan bahwa posisi dan perlekatan yang salah menyebabkan bayi kesulitan menetek. Hal ini seringkali memberikan kesan bahwa bayi tidak mau menyusu, bayi kesulitan menyusu, putus asa dan akhirnya menangis, sehingga orangtua sering menilai salah, bahwa bayi tidak mau meminum ASI ibunya. “Padahal, hal tersebut merupakan masalah sederhana yang bisa diberikan solusi mudah jika posisi bayi dan khususnya perlekatan sudah benar,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut dr.Qodri juga mengatakan pentingnya dukungan keluarga, terutama suami, dalam upaya mencapai keberhasilan menyusui. “Kondisi ibu yang stress, kurang istirahat, sedih, emosi dan juga nyeri akan mempersulit proses menyusui dan mengakibatkan pengosongan ASI yang tidak efektif,” ungkapnya. Hal ini mengakibatkan produksi ASI tidak lancar / terganggu. Apabila hal tersebut tidak segera teratasi, maka keluarga hampir pasti akan memilih susu formula sebagai solusinya. “Padahal bayi bukanlah anak sapi, sehingga seringkali terjadi alergi susu sapi yang mengekibatkan berbagai keluhan pada bayi diantaranya kulit alergi / kemerahan, anak sulit BAB, sering mengejan berlebihan sehingga terjadi hernia umbilikalis (bodong) maupun hernia inguinalis (tedun) dan tidak jarang pula mencret/diare,” lanjutnya. Anak akan sering sakit, batuk, dan konsekuensi ekonomi yang bisa mencapai ratusan hingga jutaan rupiah untuk pembelian susu formula dan peralatan yang dipakai. Susu formula juga seringkali menyebabkan obesitas pada anak karena dibuat dengan volume dan frekuensi yang berlebihan.
Semua hal tersebut diatas jarang atau tidak akan terjadi pada anak yang diberi ASI. ASI merupakan makanan bayi terbaik yang diciptakan oleh Tuhan dengan segala kelebihannya, yang tidak dapat tergantikan oleh makanan dan minuman lainnya. ASI mengandung semua nutrisi penting yang diperlukan bayi untuk tumbuh kembangnya. Lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, enzim, dan hormon yang terdapat dalam ASI tidak dapat digantikan oleh susu buatan industri. Disamping itu, ASI mengandung zat-zat kekebalan (antibodi) yang melindungi anak dari infeksi dan penyakit kronis, serta mengurangi kemungkinan menderita gangguan kesehatan di kemudian hari seperti obesitas, diabetes, dan asthma. Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi baik, dan sehingga angka kesakitan & kematian anak menurun. Anakpun dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai harapan orangtua. Pemberian ASI juga merupakan wujud kasih sayang ibu terhadap sang buah hati. Menyusui dapat menciptakan ikatan psikologis dan kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi. Pemberian ASI merupakan kunci peningkatan kualitas manusia Indonesia.
Kegiatan ini merupakan kerjasama lintas sektoral di bidang kesehatan dengan Puskesmas Sokaraja 1, serta dengan jajaran pemerintahan desa Karangnanas. Tim FK UNSOED yang terdiri dari dosen dan staff kependidikan : Dr.dr. Qodri Santosa, MSi.Med, SpA; dr. Muhammad Fakih, MM; dr. Miko Ferine, MMed.Ed; dr Alfi Muntafiah, MSc; Ampuh Barlianto; Dewi Anggraeni; Watno bekerjasama dengan Kepala Puskesmas Sokaraja 1: dr. Fajar , MM dan Kepala Desa Karangnanas Kuswanto,W.A. yang juga hadir dan turut memberikan sambutan. Demikian pula Bidan Desa, ibu Tri Yogi, AMd.Keb juga berperan aktif terlibat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Antusiasme peserta sangat baik, terbukti dari hadirnya peserta yang memenuhi balaidesa Karangnanas, sejumlah 58 orang, yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui dan sejumlah perwakilan Kader Posyandu.
Dalam acara tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat juga membawa perangkat boneka (manekin) untuk mempraktekkan teknik menyusui. Selain itu juga ditampilkan beberapa video, diantaranya video bagaimana ASI diproduksi dan keluar dari payudara, dan video teknik menyusui yang baik diantaranya terkait posisi ibu dan bayinya serta terkait perlekatan mulut bayi dengan payudara.
.