Tim Thalassemia FK UNSOED Berikan Pembekalan Pada JUMBARA PMR XXV Kabupaten Banyumas
- Posted by admin
- On September 3, 2018
- 0 Comments
Komitmen Universitas Jenderal Soedirman Unsoed dalam memberikan sumbangsih keilmuan dan peduli terhadap kondisi kesehatan di tingkat lokal kembali diwujudkan dalam acara JUMBARA Palang Merah Remaja (PMR) se Banyumas tahun 2018. Kali ini tim thalassemia Fakultas Kedokteran (FK) Unsoed yang menjadi narasumber adalah dr. Lantip Rujito dan dr. Fitranto Arjadi.
Bertempat di Aula SMP 2 Baturaden pada tanggal 31 Agustus 2018, acara diselenggarakan dengan interaktif dan hangat. Acara di awali dengan sambutan oleh wakil PMI Banyumas, dr. Gondo Wulandari. Dalam sambutannya dr. Wulan menyampaikan betapa pentingnya generasi muda mengenal dan mengetahui tentang penyakit thalassemia. “Banyumas adalah salah satu kantong endemik pembawa sifat thalassemia dengan angka prosentase mencapai 8 %, 8 diantara 100 orang yang sehat merupakan pembawa mutan gen thalassemia. Hal ini tercermin dari peningktan jumlah pasien thalassemia di RS Banyumas dari 60 an menjadi 500 pada tahun 2018 ini”, jelasnya.
Narasumber pertama dr. Lantip menyampaikan tentang proyeksi penyakit thalassemia di masa mendatang jika tidak dicegah dengan serius. Potensi peningkatan angka kejadian thalassemia dapat meningkatkan beban pembiayaan kesehatan bagi pemerintah di masa mendatang. Hal ini tercermin dari melonjaknya beban klaim BPJS dari nomor 7 tahun 2015 an, sekarang hampir menduduki nomor 4 dalam klaim BPJS tingkat nasional. “Tentu hal ini jika tidak dicegah secara serius, beban akan semakin berat mengingat penanganan pasin thalassemia berlangsung seumur hidup dari usia 1 tahunan sampai sepanjang hidupnya”, ungkapnya. dr. Lantip selanjutnya menyampaikan upaya pencegahan dapat dimulai dari diri sendiri dengan melihat status pembawa sifat thalassemia. Setiap puskesmas, laboratorium klinik swasta sekarang sudah dibekali dengan deteksi pembawa sifat thalassemia yang sederhana. Bahkan RS Margono sudah memiliki alat hemoglobin elektroforesis yang canggih dalam mendeteksi pembawa mutan thalassemia. Pada kesempatan tersebut dr. Lantip memberikan saran agar melakukan cek up secara dini dan mandiri untuk memastikan kesehatan bagi anak cucu generasi mendatang bebas thalassemia.
Pada kesempatan lain dr. Fitranto yang juga Dekan FK berkenan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk memancing keaktifan para peserta yang jumlahnya kurang lebih 60 orang siswa PMR. Terkait pencegahan dr. Fitranto memberikan motivasi bahwa dengan cara murah dan sederhana pemeriksaan karier atau pembawa mutan dapat diketahui, tentu oleh tenaga kesehatan yang sudah terlatih. Biaya cek Hb, MCV, dan MCH kurang lebh 50 ribu untuk skrining awal.” Jika Hb normal, tetapi MCV <80 pg dan MCH <27 fl, maka kemungkinan individu tersebut berpotensi untuk menjadi pembawa mutan. Langkah selanjutnya untuk memastikan, individu tersebut dapat memeriksa Hb Elfo di RS Margono”, ungkap dr. Fitranto. Lebih lanjut dijelaskan bahwa yang dilihat secara sederhana adalah jenis Hemoglobin dan proporsinya. Untuk mutan thalasseia beta, dokter akan curiga jika melihat proporsi HbA2 yang >3,5 %. Hb Elfo yang dimiliki oleh RS Margono juga dapat melihat dan membedakan jenis Hb lain seperti HbE, HbS dan yang lainnya. Pada kesempatan itu dr. Fitranto juga berkenan memberikan berbagai macam souvenir doorprize dengan serangkaian quiz yang interaktif.
Maju Terus Pantang Mundur, Tak Kenal Menyerah!